Jumat, 20 Januari 2012

Untuk calon Ibu Mertua

Semarang, 22 Januari 2012

Dear Ibu,
Saat pertama berjumpa dengan Ibu, hatiku bergemuruh tak karuan.
Bayangkan, baru saja saya jadian dengan putra kesayangan Ibu dan hari itu saya sudah harus bertemu dengan Ibu

Senyum manis Ibu muncul saat menyambut kedatanganku..
Entah apa yang Ibu pikirkan saat itu. Saya yang culun, belum begitu mengenal putra Ibu hanya bisa tersenyum mungil.

Seiring berjalannya waktu, hingga tahun ini hampir menginjak tahun ke tujuh hubungan saya dengan putra Ibu saya merasa semakin dekat dengan Ibu. Meski kadang ada kesalahpahaman diantara kita, tapi saya tahu Ibu menyayangiku.. (maaf kalau GR)

Saat saya sakit, Ibu membuatkan sup untukku, melepon untuk memastikan apakah saya sudah makan dan minum obat?
Saat putra Ibu mengutarakan maksudnya untuk menikah dengan saya, Ibulah orang pertama yang menyetujuinya dan langsung antusias mempersiapkan segala sesuatunya.

Tahukah perhatian Ibu itu selalu membuatku merasa tidak sendirian?
Kadang saya takut tidak bisa membalas kebaikan Ibu..
Karena semua itu pasti juga tak ternilai harganya dan tidak bisa digantikan oleh apapun..

Lewat surat ini saya mau bilang, terima kasih atas segala yang Ibu beri selama ini.
Jangan bosan menjadi teman, sahabat, guru, sekaligus Ibu buat saya
Semoga nantinya saya bisa membahagiakan Ibu..


Tetap semangat Ibu..
Kami semua sayang Ibu..


Dari :
calon menantumu,
-heny-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar