Rabu, 20 April 2016

Dalam hidup, ada yang harus dikorbankan..

Setelah sekian lama tidak menulis blog ini, mendadak saya ingin kembali  bercerita tentang hidup saya.

Pada 7 September 2015 saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan saya.

 4 Tahun saya bekerja sebagai sekretaris VP dan hari itu untuk pertama kalinya saya memberanikan diri untuk mengatakan bahwa saya mengundurkan diri.Seluruh rekan kerja terkejut dan menyayangkan keputusan saya.Mereka mempertanyakan alasan mengapa saya mendadak resign.

Keputusan ini bukanlah keputusan yang dengan singkat saya ambil. Saya telah mempertimbangkannya cukup lama. Alasan pertama adalah, saya ingin program hamil dan benar-benar fokus sehingga saya harus resign.
 Alasan kedua, saya ingin lebih fokus mengurus warung kue saya.


Akhirnya, hari yang disepakati tiba. Hari dimana saya terakhir bekerja dan akan segera menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga.  Awalnya jujur saya agak sedikit stres. Karena sudah terbiasa bekerja kantoran dan bertemu banyak kawan.

Tetapi saya mulai terbiasa dan seperti rencana awal. Saya mulai mengikuti program kehamilan kembali pada 7 Oktober 2015.

Setelah melalui proses panjang dan selama hampir sebulan saya bedrest. Hasil mengejutkan, nilai progesteron saya naik 7 kali lipat dibanding hasil cek pertama.

Dokter mengatakan, kemungkinan besar saya hamil. Tetapi karena masih awal sekali jadi belum terdeteksi.

Ada darah mengalir dari kepala hingga ujung kaki saya. Saya menangis tidak karuan saking senangnya.

Seharian saya merasa mimpi.

Keesokan harinya ada yang aneh,  usai sholat subuh ada bercam darah di celana saya. Ada yang tidak beres.