Jumat, 10 Mei 2013

Semalam, aku menangis lagi..

Rutinitasku setiap menjelang tidur adalah mengganti pakaian rumah menjadi pakaian tidur, menggosok gigi, cuci muka, dsb.
Setelah itu nanti aku berbaring dan mulai mengobrol dengan suami tentang banyak hal.
Tapi entah malam tadi ketika aku membaringkan tubuh, rasanya sedih yang menyayat menyadari bahwa belum ada seorang bayi mungil tidur diantara kami..Menjadi penyemangat dan penyemarak kehidupan kami.

Aku menangis terisak-isak tanpa mampu mengatakan apa sebenarnya yang aku rasakan.
Suamiku memelukku, memberiku tissue dan menghibur seperti biasanya.
Aku berkata " kenapa belum tiba giliranku? "
Lalu aku juga sempat mengatakan bahwa aku takut suamiku meninggalkanku karena aku belum berhasil hamil sedangkan suamiku dan mertua sudah mendamba seorang bayi mungil hadir di rumah ini.
"Aku tidak akan ninggalin kamu..Bayangkan kita sudah berpacaran 7 tahun, menikah 1 tahun lalu aku meninggalkanmu hanya karena kamu belum bisa hamil? Itu tidak mungkin.."
"Nanti aku akan cari uang yang banyak..biar adek bisa insem..mau berapa kali insem?Semoga satu kali bisa langsung jadi.." kata suamiku lagi yang malah menambah sesak hati dan air mata tak mau berhenti menetes.

Suamiku berkata, "tapi kan kita normal..jadi sabar saja"
Aku menjawab dengan terisak-isak " Mas yang normal, tapi aku tidak..."

Jelas aku sumber segalanya.
Aku PCOS dan sulit hamil..

Aku sangat sedih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar